Mungkin, Bagi sebagian orang sering mendengar kata “Internet
Of Things” atau yang biasa disingkat dengan “IOT”. Tapi, tahukah anda apa itu IoT? Pada kesempatan
kali ini, saya mendapatkan tugas dari salah satu dosen kampus tempat saya
menuntut ilmu untuk mencari tahu lebih dalam apa itu IoT dan Gambaran kedepan
tentang IoT.
Internet of Things(IoT), adalah hubungan komunikasi antara
benda-benda hidup dan mati disekitar kita dengan sebuah jaringan seperti
Internet. Mungkin kalia pernah berbelanja online melalui internet atau
mengeprint dokumen dikantor dari rumah melalui internet? Hal tersebut merupakan
contoh aplikasi dari internet of things yang sudah ada didunia. Jadi konsep dari Internet Of Things itu adalah sebuah
konsep yang bertujuan untuk memperluas manfaat dari konektivitas internet yang
terhubung secara terus menerus, yang semuanya tersambung ke jaringan lokal dan
global melalui sensor tertanam dan selalu aktif “ONLINE”.
Sejarah
Internet of Things
Pada bulan September 1991
Mark Weiser dengan Xerox PARC menerbitkan artikel yang menjelaskan tentang masa
depan dimana elemen-elemen hardware dan software dihubungkan dengan kabel,
gelombang radio dan infrared akan menjadi hal yang terdapat dimana-mana dan
tidak ada satu orang pun yang menyadari keberadaannya.
Pada
bulan January 1992 Trojan Room Coffe Pot dijelaskan dengan detail pada artikel
Comm Week. Quentin Stafford-Fraser dan Paul Jardetzky pada Universitas
Cambridge menggunakan kamera di laboratorium Trojan Room dan menulis program
server untuk menangkap gambar dari pot setiap detiknya untuk memonitor tinggi
kopi sehingga peneliti dapat mengetahui kapan kopi sudah dapat dihidangkan.
Pada
tahun 1993 Peneliti pada Universitas Columbia mengembangkan Knowledge-based
Augmented Reality for Maintenance Assistance (KARMA), yang melapisi skematik
wireframe dan instruksi perbaikan diatas peralatan yang akan di perbaiki
Pada
Bulan September 1994 B.N. Schilit dan M.M. Theimer menggunakan istilah
“context-aware” untuk pertama kalinya dalam artikel bertema Network.
Pada
tahun 1995 Siemens menyiapkan departemen untuk mengembangkan dan meluncurkan
modul data GSM yang dinamakan M1 untuk aplikasi industri machine-to-machine
(M2M).
Pada bulan Januari tahun 1999 Bill Joy, pendiri Sun Microsystems,
menjelaskan komunikasi device-device sebagai salah satu web yang dia impikan
pada presentasinya dalam forum ekonomi dunia. Pada tahun ini juga disebutkan
istilah Internet of Things untuk pertama kalinya Kevin Ashton ketika bekerja di P&G.
Pada bulan Oktober tahun 2000 Sanjay Sarma dan David Broke dari
MIT menerbitkan white paper yang merupakan impian untuk membangun
Auto-ID Center MIT dimana semua benda baik benda fisik maupun elektronik di
beri label informasi tentang benda tersebut. Dengan label tersebut, kita dapat
mengetahui keberadaannya dan mengetahui isinya tanpa kontak dengan pegawai.
Pada
tahun 2000 LG mengumumkan rencana untuk meluncurkan kulkas yang dapat terhubung
dengan internet.
Pada tahun 2002 Chana Schoenberger mengeluarkan artikel dengan
judul “The Internet of Things” pada majalah Forbes dengan
kutipan dari Ashton, “Kita membutuhkan sebuah internet of things, sebuah cara
standardisasi agar komputer mengerti dunia nyata.” Ambient Orb yang dibuat oleh
David Rose dan yang lainnya, menayangkan Dow Jones, pengatur keuangan pribadi
dan informasi cuaca berdasarkan data internet dan mengubah warnanya berdasar
parameter dinamik.
Pada
tahun 2003 BigBelly Solar dibiayai untuk membuat tong sampah yang mendapatkan
energi dari matahari dan memberitahu status isi tong sampah tersebut lewat
internet.
Pada
bulan September 2004 pada sebuah artikel tentang komputer, G Lawton menyebutkan
bahwa M2M dibuat berdasar bahwa mesin memiliki nilai lebih saat dihubungkan
melalui internet dan internet memiliki nilai lebih saat lebih banyak mesin yang
dapat saling dihubungkan.
Pada
bulan January 2005, Nabaztag dibuat oleh Rafi Haladjian dan Olivier Mevel
melalui perusahaan yang bernama violet. Nabaztag adalah kelinci yang
mengumpulkan informasi dari internet dan memberitahu user tentang pesan dan
berita penting.
Pada
November 2005 Departemen Telekomunikasi Internasional PBB mengeluarkan laporan
berjudul “The Internet of Things.”
Pada
2008 IPSO didirikan untuk mempropaganda penggunaan IP pada peralatan yang
saling berhubungan.
Pada
bulan Mei 2010 ZigBee dengan forum IPv6 menjalin kerjasama dengan IPSO untuk
mengadopsi jaringan IP pada benda-benda smart ‘cerdas’ seperti smartphone dan
smartTV.
Pada
bulan Februari 2011 pada artikel white paper, perusahaan Ericsson memprediksi
akan ada 50 Milliar peralatan yang saling terhubung sebelum 2020.
Pada
Oktober 2011 Nest Labs memperkenalkan Nest Learning Thermostat, yang
menggunakan sensor algoritma, pembelajaran mesin, dan perhitungan awan untuk
memahami kondisi rumah pengguna serta menaikkan atau menurunkan temperatur
sesuai kebutuhan.
Pada
2012 Google memperkenalkan google glass yang dapat memberi tahu semua informasi
pada benda-benda fisik yang dilihat pengguna. Diadakan peluncuran IPv6 yang
menyediakan alamat IP tak terbatas untuk peralatan untuk dihubungkan dengan
internet. Proteus Digital Health memperoleh hak FDA untuk penggunaan peralatan
pengobatan yang dapat dimasukkan dalam tubuh dan berkomunikasi dengan pengguna
melalui handphone.
Pada
2013 Sebuah artikel Venture Beat memprediksi bahwa 2014 akan hadir sebagai
“tahun Internet of Things”. Qualcomm perushaan pembuat chip, membentuk AllSeen
Alliance, yang ditujukan untuk mengembangkan open framework untuk
merealisasikan Internet of Things.
Pada
2014 Google Glass dijual pada masyarakat dengan harga $1,500. Intel, perusahaan
pembuat chip bersama perusahaan teknologi maju lainnya membentuk sebuah
kelompok untuk mempromosikan open framework Internet of Things yang bernama
Open Interconnect Consortium sebagai lawan Allseen Alliance.
Contoh penerapan
Beberapa contoh konkrit dari
“wearable” yang mulai dipasarkan di dunia adalah : Google Glass, Google Nest,
Nike Fit, dan Samsung Smart Watch. Tidak hanya wearables, Samsung juga mulai
merambah dan mengembangkan teknologi IOT di bidang consumer appliances seperti
: Smart Air Conditioner, Smart TV, Smart Refrigerator. Pada tahun 2017, menurut
CEO Samsung, 90% dari semua produk Samsung akan berupa perangkat IOT, termasuk
semua televisi dan perangkat mobile. Dua tahun berikutnya, semua produk Samsung
akan siap dengan koneksi IOT. Kompetitor terdekat Samsung, yakni Apple pun
memiliki upaya di bidang IOT dengan proyek Homekit, yang merupakan protokol
pengontrol rumah pintar melalui sistem operasi iOS. Beberapa produk Apple
tersebut antara lain iHome, Incipio, GridConnect, dan iDevices. Semua perangkat
Apple Homekit tersebut akan dipasarkan dalam waktu dekat ini.
Dengan rencana dipasarkannya
produk-produk consumer goods IOT dalam waktu dekat ini, dapat diperkirakan tahun
2015 merupakan tahun awal kebangkitan dari Internet of Things. Berdasarkan
prediksi perusahaan IT terkenal Cisco, pada tahun 2020, akan ada 50 milyar
alat-alat yang terhubung dengan Internet, termasuk 400 juta alat-alat tersebut
adalah perangkat dalam kategori wearables. Maka bersiaplah untuk menyaksikan
dan merasakan “new user experience” menggunakan perangkat berteknologi IOT
dalam kehidupan kalian.
--------------------------------TERIMA KASIH-----------------------------