PELAPISAN
SOSIAL DAN KESAMAAN DERAJAT
A. PELAPISAN SOSIAL
1.
PENGERTIAN
PELAPISAN SOSIAL
Pelapisan sosial atau stratifikasi sosial (social
stratification) adalah pembedaan atau pengelompokan para anggota masyarakat
secara vertikal (bertingkat).
Stratifikasi sosial menurut Pitirim A. Sorokin adalah
perbedaan penduduk / masyarakat ke dalam lapisan-lapisan kelas secara
bertingkat (hirarkis).
Stratifikasi sosial menurut Drs. Robert M.Z. Lawang
adalah penggolongan orang-orang yang termasuk dalam suatu sistem sosial
tertentu ke dalam lapisan-lapisan hirarkis menurut dimensi kekuasaan, privilese
dan prestise.
statifikasi sosial menurut max weber adalah
stratifikasi sosial sebagai penggolongan orang-orang yang termasuk dalam suatu
sistem sosial tertentu ke dalam lapisan-lapisan hirarkis menurut dimensi
kekuasaan, privilese dan prestise.
2. DASAR-DASAR PEMBENTUKAN PELAPISAN
SOSIAL
Ukuran atau kriteria yang menonjol atau dominan
sebagai dasar pembentukan pelapisan sosial adalah sebagai berikut.
a. Ukuran Kekayaan
Kekayaan (materi atau kebendaan) dapat dijadikan
ukuran penempatan anggota masyarakat ke dalam lapisan-lapisan sosial yang ada,
barang siapa memiliki kekayaan paling banyak mana ia akan termasuk lapisan
teratas dalam sistem pelapisan sosial, demikian pula sebaliknya, yang tidak
mempunyai kekayaan akan digolongkan ke dalam lapisan yang rendah. Kekayaan
tersebut dapat dilihat antara lain pada bentuk tempat tinggal, benda-benda
tersier yang dimilikinya, cara berpakaiannya, maupun kebiasaannya dalam
berbelanja,serta kemampuannya dalam berbagi kepada sesame
b. Ukuran Kekuasaan dan Wewenang
Seseorang yang mempunyai kekuasaan atau wewenang
paling besar akan menempati lapisan teratas dalam sistem pelapisan sosial dalam
masyarakat yang bersangkutan. Ukuran kekuasaan sering tidak lepas dari ukuran
kekayaan, sebab orang yang kaya dalam masyarakat biasanya dapat menguasai
orang-orang lain yang tidak kaya, atau sebaliknya, kekuasaan dan wewenang dapat
mendatangkan kekayaan.
c. Ukuran Kehormatan
Ukuran kehormatan dapat terlepas dari ukuran-ukuran
kekayaan atau kekuasaan. Orang-orang yang disegani atau dihormati akan
menempati lapisan atas dari sistem pelapisan sosial masyarakatnya. Ukuran
kehormatan ini sangat terasa pada masyarakat tradisional, biasanya mereka
sangat menghormati orang-orang yang banyak jasanya kepada masyarakat, para
orang tua ataupun orang-orang yang berprilaku dan berbudi luhur.
d. Ukuran Ilmu Pengetahuan
Ukuran ilmu pengetahuan sering dipakai oleh anggota-anggota
masyarakat yang menghargai ilmu pengetahuan. Seseorang yang paling menguasai
ilmu pengetahuan akan menempati lapisan tinggi dalam sistem pelapisan sosial
masyarakat yang bersangkutan. Penguasaan ilmu pengetahuan ini biasanya terdapat
dalam gelar-gelar akademik (kesarjanaan), atau profesi yang disandang oleh
seseorang, misalnya dokter, insinyur, doktorandus, doktor ataupun gelar
profesional seperti profesor. Namun sering timbul akibat-akibat negatif dari
kondisi ini jika gelar-gelar yang disandang tersebut lebih dinilai tinggi
daripada ilmu yang dikuasainya, sehingga banyak orang yang berusaha dengan
cara-cara yang tidak benar untuk memperoleh gelar kesarjanaan, misalnya dengan
membeli skripsi, menyuap, ijazah palsu dan seterusnya.
3. ASPEK POSITIF DAN NEGATIF DARI
SISTEM PELAPISAN SOSIAL
Sistem pelapisan sosial yang terjadi dalam masyarakat
sangatlah mungkin terjadi, karena adanya tingkatan kesenjangan-kesenjangan yang
didasari dari beberapa hal misalnya dari segi Ekonomi, ini akan menimbulkan stratifikasi
sosial yang sangat mencolok. Masyarakat dan lingkungan sosialnya menjadi elemen
yang tak dapat terpisahkan sehingga akan menimbulkan efek-efek tertentu sesuai
dengan pola pikir dan lingkungan masyarakt sosial itu sendiri.
Beberapa aspek yang akan timbul akan menimbulkan
kesenjangan sosial dan diskriminasi, aspek negatif ini bisa saja terjadi pada
daerah-daerah pedesaan, pasalnya pedesaan yang umumnya petani akan senantiasa
lebih dikuasai oleh tengkulak-tengkulak yang memainkan harga pasar yang cenderung
seringkali merugikan para petani, contohnya para petani daun bakau untuk
pembuatan rokok, harga bakau harus ditentukan oleh tengkulak yang sudah bekerja
sama dengan produsen rokok yang telah memiliki nama. Tingkatan ekonomi lah yang
membuat stratifikasi sosial ini muncul, belum lagi karena jabatan dan tingkat
pendidikan.
Aspek lain dari pelapisan sosial ini bisa saja menjadi
hal yang menguntugkan bagi sebagian orang, aspek positif ini dapat kita jumpai
di berbagai tempat contohnya jika kita seorang pejabat pemerintah kita mungkin
akan sedikit lebih mudah dalam urusan birokrasi, karena adanya bantuan orang
dalam yang memiliki jabatan. Plapisan sosial di pedesaan mungkin akan
menimbulkan hal baik bagi para pencari modal apabila seseorang yang memilik tingkat
ekonomi menengah ke atas berpendidikan tinggi juga mempunyai jabatan dapat
bekerja sama dengan masyarakat ke bawah untuk saling membantu dengan mendirikan
koperasi kecil-kecilan dengan modal yang sudah di danai oleh orang yang
mempunyai pengaruh kuat di daerah itu.
4. SIFAT PELAPISAN SOSIAL
Menurut soerjono soekanto, dilihat dari sifat
pelapisan sosial dibedakan menjadi :
a. Stratifikasi Sosial Tertutup (Closed
Social Stratification)
stratifikasi dimana anggota dari setiap strata sulit mengadakan
mobilitas vertikal. Walaupun ada mobilitas tetapi sangat terbatas pada
mobilitas horisontal saja. Contoh : Rasialis (kulit hitam (negro) yang dianggap
di posisi rendah tidak bisa pindah kedudukan di posisi kulit putih).
b. Stratifikasi Sosial Terbuka
(Opened Social Stratification)
stratifikasi ini bersifat dinamis karena mobilitasnya
sangat besar. Setiap anggota strata dapat bebas melakukan mobilitas sosial,
baik vertikal maupun horisontal. Contoh : Seseorang yang miskin bisa menjadi
kaya jika ia ingin berusaha.
c. Stratifikasi Sosial Campuran
stratifikasi ini merupakan kombinasi antara
stratifikasi tertutup dan terbuka. Contoh : Seseorang yang memiliki kasta
Brahmana mempunyai kedudukan terhormat di Bali, namun apabila ia pindah ke
Jakarta menjadi buruh, ia memperoleh kedudukan rendah. Maka, ia harus
menyesuaikan diri dengan aturan kelompok masyarakat di Jakarta.
5. TERJADINYA PELAPISAN SOSIAL
a. Terjadi dengan Sendirinya
Proses ini berjalan sesuai dengan pertumbuhan masyarakat
itu sendiri. Adapun orang-orang yang menduduki lapisan tertentu dibentuk bukan
berdasarkan atas kesengajaan yang disusun sebelumnya oleh masyarakat itu,
tetapi berjalan secara alamiah dengan sendirinya. Oleh karena itu sifat yang
tanpa disengaja inilah yang membentuk lapisan dan dasar dari pada pelapisan itu
bervariasi menurut tempat, waktu, dan kebudayaan masyarakat dimana sistem itu
berlaku.
b. Terjadi dengan Sengaja
Sistem pelapisan ini dengan sengaja ditujukan
untuk mengejar tujuan bersama. Dalam sistem ini ditentukan secara jelas dan
tegas adanya kewenangan dan kekuasaan yang diberikan kepada seseorang.
Didalam sistem organisasi ini terdapat 2 sistem,
yaitu:
1) Sistem Fungsional, merupakan pembagian kerja kepada
kedudukan yang tingkatnya berdampingan dan harus bekerja sama dalam kedudukan
yang sederajat.
2) Sistem Skalar, merupakan pembagian kekuasaan menurut
tangga atau jenjang dari bawah ke atas (vertikal).
B. KESAMAAN DERAJAT
1. PENGERTIAN KESAMAAN DERAJAT
Persamaan derajat adalah persamaan nilai, harga, taraf
yang membedakan makhluk yang satu dengan makhluk yang lain. Harkat manusia
adalah nilai manusia sebagai makhluk Tuhan yang dibekali cipta, rasa, karsa dan
hak-hak serta kewajiban azasi manusia. Martabat adalah tingkatan harkat
kemanusiaan dan kedudukan yang terhormat. Sedangkan derajat kemanusiaan adalah
tingkatan, martabat dan kedudukan manusia sebagai makhluk Tuhan yang memiliki
kemampuan kodrat, hak dan kewajiban azasi. Dengan adanya persamaan harkat,
derajat dan martabat manusia, setiap orang harus mengakui serta menghormati
akan adanya hak-hak, derajat dan martabat manusia. Sikap ini harus ditumbuhkan
dan dipelihara dalam hubungan kemanusiaan, baik dalam lingkungan keluarga,
lembaga pendidikan maupun di lingkungan pergaulan masyarakat. Manusia
dikarunian potensi berpikir, rasa dan cipta, kodrat yang sama sebagai makhluk
pribadi (individu) dan sebagai makhluk masyarakat (sosial). Manusia akan
mempunyai arti apabila ia hidup bersama-sama manusia lainnya di dalam
masyarakat. Cobalah Anda renungkan? dan cobalah lakukan contoh perbuatan yang
baik, misalnya Anda menolong tetangga yang sedang sakit walaupun tetangga Anda
itu berbeda agama dengan Anda.
Sebagai warga negara Indonesia, tidak dipungkiri
adanaya kesamaan derajat antar rakyaknya, hal itu sudah tercantum jelas dalam
UUD 1945 dalam pasal
1. PASAL 27
·
Ayat 1,
berisi mengenai kewajiban dasar dan hak asasi yang dimiliki warga negara yaitu
menjungjung tinggi hukum dan pemerintahan
·
Ayat 2,
berisis mengenai hak setiap warga negara atas pekerjaan dan penghidupan yang
layak bagi kemanusiaan
2. PASAL 28
ditetapkan
bahwa kemerdekaan berserikat dan berkumpul, menyampaikan pikiran lisan dan
tulisan.
3. PASAL 29
·
Ayat 2,
kebebasan memeluk agama bagi penduduk yang dijamin oleh negara
4. PASAL 31
·
Ayat 1 dan
2, yang mengatur hak asasi mengenai pengajaran
Kesamaan derajat adalah sifat perhubungan antara
manusia dengan lingkungan masyarakat umumnya timbal balik artinya orang sebagai
anggota masyarakat mempunyai hak dan kewajiban, baik terhadap masyarakat maupun
terhadap pemerintah negara.
Dengan pasal – pasal dan pengertian di atas, sudah
jelas bahwa kita harus saling bertoleransi terhadap orang lain khususnya warga
Indonesia. Tidak ada pandangan si kaya dan si miskin, si pintar dan si bodoh,
semua di mata perundangan Indonesia adalah sama.
pastinya kita akan saling menghargai satu sama lain,
menghargai hak dan kewajiban masing dengan begitu kehidapan damai pun akan
tercipta diantara kita.
Walaupun yang namaanya pelapisan sosial itu tidak
dapat dihindari, kita tetap harus bersifat dewasa dan komitmen dengan adanya
kesamaan derajat di antara kita.
2. ELITE DAN MASSA
Dalam masyarakat tertentu ada sebagian penduduk ikut
terlibat dalam kepemimpinan, sebaliknya dalam masyarakat tertentu penduduk
tidak diikut sertakan. Dalam pengertian umum elite menunjukkan sekelompok orang
yang dalam masyarakat menempati kedudukan tinggi. Dalam arti lebih khusus lagi
elite adalah sekelompok orang terkemuka di bidang-bidang tertentu dan khususnya
golongan kecil yang memegang kekuasaan.
Dalam cara pemakaiannya yang lebih umum elite
dimaksudkan : “ posisi di dalam masyarakat di puncak struktur struktur sosial
yang terpenting, yaitu posisi tinggi di dalam ekonomi, pemerintahan, aparat
kemiliteran, politik, agama, pengajaran, dan pekerjaan-pekerjaan dinas.” Tipe
masyarakat dan sifat kebudayaan sangat menentukan watak elite. Dalam masyarakat
industri watak elitnya berbeda sama sekali dengan elite di dalam masyarakat
primitive.
Di dalam suatu pelapisan masyarakat tentu ada
sekelompok kecil yang mempunyai posisi kunci atau mereka yang memiliki pengaruh
yang besar dalam mengambil berbagai kehijaksanaan. Mereka itu mungkin para pejabat
tugas, ulama, guru, petani kaya, pedagang kaya, pensiunan an lainnya lagi. Para
pemuka pendapat (opinion leader) inilah pada umumnya memegang strategi kunci
dan memiliki status tersendiri yang akhirnya merupakan elite masyarakatnya.
C. HUBUNGAN PELAPISAN SOSIAL DENGAN
KESAMAAN DERAJAT
Pelapisan sosial dan kesamaan derajat banyak kita
jumpai di lingkungan kita , berbagai hal dalam hal apa pun pasti tak luput dari
perbedaan dalam pemberian , kesamaan , kesetaraan , pembagian yang setimbang
dengan yang lainya. Mungkin semua orang tak heran dedengan semua ini karena
mereka tak begitu menanggapi tetapi ada juga yang menanggapinya dan
mengkritiknya. Karena bagi yang mengkritiknya hal itu sangat tidak adil
terhadap semua tindakan yang akan terjadi nanti atau sesudah hal yang terjadi ,
mereka mau semua menadapatkan hal itu yang sama tanpa membeda-bedakan satu
dengan yang lainya.
Pengertian Menurut Para Ahli
Sosial :
- Lewis
Sosial adalah sesuatu yang di capai, dihasilkan dan
ditetapkan dalam interaksi sehari-hari antara Warga Negara dan Pemerintahnya.
- Keith Jacobs
Sosial adalah sesuatu yang dibangun dan terjadi dalam
sebuah situs komunitas.
- Philip Wexler
Sosial adalah sifat dasar dari setiap individu
manusia.
- Enda M. C
Sosial adalah tentang bagaimana cara individu saling
berhubungan.
- Ruth Aylett
Sosial adalah sesuatu yang di pahami sebagai sebuah
perbedaan namun tetap inheren dan terintegrasi.
Kesamaan Drajat :
- Pitirim A. Sorokin bahwa Kesamaan Drajat merupakan pembedaan penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas secara bertingkat (hierarkis).
- P.J. Bouman menggunakan istilah tingkatan atau dalam bahasa belanda disebut stand, yaitu golongan manusia yang ditandai dengan suatu cara hidup dalam kesadaran akan beberapa hak istimewa tertentu dan menurut gengsi kemasyarakatan.